Lagi nge-trend BB? Mau ikut2an pk BB? Eits! Tunggu dulu...
Apakah anda benar2 butuh BlackBerry? Coba baca artikel ini dulu sebelum membeli BlackBerry...
Tidak butuh push email. Ini merupakan syarat wajib untuk handset BlackBerry. Kemahiran BlackBerry mengolah push email dengan bentuk compact dan masuknya email hampir bersamaan seperti di komputer biasa melambungkan nama RIM sebagai yang terdepan dalam penyediaan ponsel bisnis. Jika Anda bukanlah pengguna hard core email dan tidak biasa untuk sering-sering mengecek email, seharusnya BlackBerry bukanlah untuk AndaApakah anda benar2 butuh BlackBerry? Coba baca artikel ini dulu sebelum membeli BlackBerry...
Butuh banyak aplikasi dan games. RIM, sebagai pembuat BlackBerry, dikenal sangat selektif untuk menentukan aplikasi mana yang berhak dimasukkan ke BlackBerry atau tidak. Kebijakan ini berbeda dengan langkah yang diambil oleh Symbian dan Apple yang membolehkan siapapun membuat aplikasi untuk S60 dan iPhone. iPhone kini bahkan memiliki lebih dari 15.000 aplikasi yang tersedia di Apple App Store. Kebijakan RIM ini membuat jumlah aplikasi yang tersedia untuk BlackBerry tidak sebanyak dua handset saingannya. Memang RIM sudah (akan) membuat BlackBerry App World, tapi agak diragukan keefektifan App World ini untuk mendongkrak jumlah aplikasi di BlackBerry
Butuh ponsel dengan batere tahan lama. Sudah bukan rahasia lagi bahwa kemampuan push email yang terus-terusan aktif sangat menguras kekuatan batere. Lha wong ponsel biasa saja jika dipakai telpon non stop saja pasti habis batere-nya dalam waktu 3-4 jam saja. Rata-rata handset BlackBerry dengan push email aktif memiliki waktu aktif batere selama 20-24 jam, sehingga perlu di-recharge setiap hari. Tidak suka nge-charge setiap hari? Jangan pakai BlackBerry kalau begitu
Butuh dukungan purnajual (khusus di Indonesia). Ya ini memang dilema di Indonesia. Memang jika kita beli secara resmi melalui operator, dijamin adanya garansi satu tahun. Tapi garansi ini mungkin baru bisa dipakai saat barang yang dipakai benar-benar parah kerusakannnya dan tidak bisa digunakan lagi karena adanya product defect. Jika tiba-tiba handset Anda terjatuh dan meninggalkan “noda” yang tidak menyenangkan, akan menjadi sangat sulit untuk mencari perbaikannya atau membeli sparepart barunya. Semoga keluhan ini bisa didengar oleh pihak RIM yang memang rumornya akan segera secara resmi masuk ke Indonesia untuk penyediaan service center
Butuh fitur radio. Memang tidak semua orang butuh, tapi orang seperti saya kadang-kadang bosan dengan playlist yang itu-itu saja di media player. Radio bisa jadi alternatif untuk mendengarkan playlist yang baru, penyiar yang asyik, ataupun acara yang memberi pengetahuan bermanfaat, seperti Career Coach ataupun Financial Clinic, keduanya di Hard Rock FM Jakarta.BlackBerry sayangnya belum memiliki fitur radio secara built-in untuk semua device-nya. Dengar-dengar sih ada software yang memungkinkan untuk mendengarkan radio secara streaming, tapi saya belum tahu ada versi yang legit/valid dan gratis
Butuh handset sebagai modem. Koneksi 3G dan HSDPA yang dipunyai oleh BlackBerry sayangnya tidak bisa digunakan sebagai modem Anda (istilahnya tethered modem) untuk berselancar Internet di komputer dengan mudah. Setau saya, hanya beberapa jenis BlackBerry yang dibolehkan untuk berlaku sebagai modem, misalnya seri 8707v, 8800, dan 83xx. Seri terbaru seperti Bold, Curve 8900, Pearl Flip 8220, ataupun Storm, nampaknya hanya akan membuat Anda terpaku dengan handset semata tanpa membolehkan sharing konektivitas Internet dengan komputer.
Gimana? Masih butuh BB?
Coba dipikir-pikir dulu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar